1. Pengertian Sosialisasi
Secara sederhana, sosialisasi diartikan sebagai proses sosial. Sosialisasi adalah proses sosial yang terjadi pada seseorang untuk mempelajari dan menyesuaikan diri terhadap norma, nilai, perilaku, adat istiadat, dan semua persyaratan lainnya yang diperlukan agar dapat berperan dan berfungsi dalam kelompoknya. Apabila kita memerhatikan konsep sosialisasi tersebut, maka dapat dikatakan bahwa sosialisasi merupakan proses yang aktif, dalam arti bahwa sosialisasi berperan bagi individu untuk dapat bergabung dengan kelompoknya. Dalam sosialisasi terdapat tiga kegiatan utama yang semuanya saling berhubungan yaitu belajar, penyesuaian diri, dan pengalaman psikologis. Sosialisasi dimulai sejak seorang bayi dilahirkan dan berlangsung seumur hidup. Sosialisasi tidak hanya berlangsung pada masa kanak-kanak saja, yaitu di dalam keluarga, tetapi juga berlangsung di kelompok teman permainan, sekolah, tempat kerja, lingkungan sekitar tempat tinggal, dan lingkungan negara bahkan antarnegara. Apabila seseorang tidak dapat menyesuaikan diri dengan perubahan-perubahan yang terjadi, baik perubahan lingkungan sosial atau fisik, maka ia akan tertinggal. Oleh karena itu, sosialisasi dalam menghadapi perubahan senantiasa terus dilakukan. Sosialisasi yang pertama kali kita lakukan adalah dengan keluarga kita. Pada saat ayah dan ibu mengajarkan sesuatu, maka sosialisasi telah terjadi.
Pernahkah kita menjumpai orang yang tidak mau berhubungan dengan orang lain? Kira-kira faktor apa yang menyebabkannya? Manusia merupakan makhluk yang senantiasa bersosialisasi dan membutuhkan orang lain untuk menunjang kehidupannya. Maka akan sangat aneh apabila ada
seseorang yang tidak mau bersosialisasi.
Sekarang pertanyaannya, mengapa manusia perlu bersosialisasi?
Alasan manusia melakukan sosialisasi adalah:
a. Manusia tidak dapat hidup sendiri dalam kehidupannya.
b. Manusia memiliki perbedaan baik dalam sifat, budaya, dan adat istiadat.
c. Dengan mempelajari nilai, norma, dan peran; seseorang akan dapat hidup dengan baik dalam lingkungannya atau masyarakat tempat tinggalnya.
2. Tujuan Sosialisasi
Berdasarkan uraian yang telah kita simak di atas, maka dapat disimpulkan tujuan individu melakukan sosialisasi, yaitu sebagai berikut.
a. Sosialisasi membantu individu untuk meraih identitas dirinya secara fisik dan mental.
b. Sosialisasi memungkinkan setiap individu maupun kelompok untuk mengembangkan potensi humanistiknya, dan belajar bagaimana hidup dalam kehidupan sosial.
c. Sosialisasi merupakan kebutuhan dasar manusia untuk bertahan dalam kehidupan masyarakat.
d. Sosialisasi dapat membantu seseorang atau kelompok untuk meniru kebudayaannya.
3. Proses Sosialisasi
Manusia berinteraksi dengan sesamanya melalui sosialisasi. Sosialisasi dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu mencoba-coba dan kondisi atau keadaan.
a. Mencoba-coba
Sosialisasi ini akan menghasilkan dua kemungkinan, yaitu berhasil atau gagal. Keberhasilan dalam menggunakan proses ini disebabkan oleh sifat pribadi seseorang yang supel (mudah bergaul) dan memiliki keunggulan-keunggulan lain, misalnya prestasi. Sementara itu, kegagalan lebih banyak
disebabkan adanya perbedaan antara masing-masing individu yang tidak mau saling mengalah.
b. Kondisi atau keadaan
Proses ini merupakan kelanjutan dari mencoba-coba, di mana sosialisasi diajarkan terlebih dulu berdasarkan pengalaman yang menyenangkan atau tidak menyenangkan.
Secara sederhana, sosialisasi diartikan sebagai proses sosial. Sosialisasi adalah proses sosial yang terjadi pada seseorang untuk mempelajari dan menyesuaikan diri terhadap norma, nilai, perilaku, adat istiadat, dan semua persyaratan lainnya yang diperlukan agar dapat berperan dan berfungsi dalam kelompoknya. Apabila kita memerhatikan konsep sosialisasi tersebut, maka dapat dikatakan bahwa sosialisasi merupakan proses yang aktif, dalam arti bahwa sosialisasi berperan bagi individu untuk dapat bergabung dengan kelompoknya. Dalam sosialisasi terdapat tiga kegiatan utama yang semuanya saling berhubungan yaitu belajar, penyesuaian diri, dan pengalaman psikologis. Sosialisasi dimulai sejak seorang bayi dilahirkan dan berlangsung seumur hidup. Sosialisasi tidak hanya berlangsung pada masa kanak-kanak saja, yaitu di dalam keluarga, tetapi juga berlangsung di kelompok teman permainan, sekolah, tempat kerja, lingkungan sekitar tempat tinggal, dan lingkungan negara bahkan antarnegara. Apabila seseorang tidak dapat menyesuaikan diri dengan perubahan-perubahan yang terjadi, baik perubahan lingkungan sosial atau fisik, maka ia akan tertinggal. Oleh karena itu, sosialisasi dalam menghadapi perubahan senantiasa terus dilakukan. Sosialisasi yang pertama kali kita lakukan adalah dengan keluarga kita. Pada saat ayah dan ibu mengajarkan sesuatu, maka sosialisasi telah terjadi.
Belajar tentang suatu hal merupakan wujud sosialisasi.
seseorang yang tidak mau bersosialisasi.
Sekarang pertanyaannya, mengapa manusia perlu bersosialisasi?
Alasan manusia melakukan sosialisasi adalah:
a. Manusia tidak dapat hidup sendiri dalam kehidupannya.
b. Manusia memiliki perbedaan baik dalam sifat, budaya, dan adat istiadat.
c. Dengan mempelajari nilai, norma, dan peran; seseorang akan dapat hidup dengan baik dalam lingkungannya atau masyarakat tempat tinggalnya.
2. Tujuan Sosialisasi
Berdasarkan uraian yang telah kita simak di atas, maka dapat disimpulkan tujuan individu melakukan sosialisasi, yaitu sebagai berikut.
a. Sosialisasi membantu individu untuk meraih identitas dirinya secara fisik dan mental.
b. Sosialisasi memungkinkan setiap individu maupun kelompok untuk mengembangkan potensi humanistiknya, dan belajar bagaimana hidup dalam kehidupan sosial.
c. Sosialisasi merupakan kebutuhan dasar manusia untuk bertahan dalam kehidupan masyarakat.
d. Sosialisasi dapat membantu seseorang atau kelompok untuk meniru kebudayaannya.
3. Proses Sosialisasi
Manusia berinteraksi dengan sesamanya melalui sosialisasi. Sosialisasi dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu mencoba-coba dan kondisi atau keadaan.
a. Mencoba-coba
Sosialisasi ini akan menghasilkan dua kemungkinan, yaitu berhasil atau gagal. Keberhasilan dalam menggunakan proses ini disebabkan oleh sifat pribadi seseorang yang supel (mudah bergaul) dan memiliki keunggulan-keunggulan lain, misalnya prestasi. Sementara itu, kegagalan lebih banyak
disebabkan adanya perbedaan antara masing-masing individu yang tidak mau saling mengalah.
Keberhasilan seseorang dalam bersosialisasi bisa disebabkan oleh sifat pribadi seseorang yang supel dan memiliki keunggulan-keunggulan lain, misalnya prestasi.
Proses ini merupakan kelanjutan dari mencoba-coba, di mana sosialisasi diajarkan terlebih dulu berdasarkan pengalaman yang menyenangkan atau tidak menyenangkan.
Komentar
Posting Komentar